mafatih.or.id
  • Beranda
  • Pemberdayaan Wakaf
  • Donasi
    • Gotong Royong Bangun Pesantren Hafizh Al-Qur’an
    • INFAQ KURMA + PESANTREN TAHFIZH AL-QUR’AN
  • Blog
30 Desember 2022 by Qoryah Quran Mafatih

Ridha Allah sebagai Tujuan dalam Mencari Ilmu

Ridha Allah sebagai Tujuan dalam Mencari Ilmu
30 Desember 2022 by Qoryah Quran Mafatih

Sebagai seorang penuntut ilmu, kita harus sadar jika ridha Allah sebagai tujuan dalam mencari ilmu. Bukan untuk gelar, kehormatan, pujian, pengikut ataupun yang lainnya.

Sebab barangsiapa melakukan aktivitas keilmuan dengan tujuan untuk mendapatkan pujian, kekayaa, kekuasaan, ketenaran, atau hanya untuk bisa berdebat dengan orang lain maka itu semua perbuatan tercela dan waktu yang digunakan untuk menuntut ilmu hanyalah sia-sia.

BACA JUGA: BEGINI CARA BERBAKTI KEPADA ORANG TUA YANG SUDAH MENINGGAL

Allah berfitman dalam Qs Ays-Syuura ayat 20.

مَن كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ ٱلْءَاخِرَةِ نَزِدْ لَهُۥ فِى حَرْثِهِۦ ۖ وَمَن كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ ٱلدُّنْيَا نُؤْتِهِۦ مِنْهَا وَمَا لَهُۥ فِى ٱلْءَاخِرَةِ مِن نَّصِيبٍ

“Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat.”

4 Perbuatan yang Bisa Mendatangkan Rida Allah Ta'ala : Okezone Muslim
Foto

Allah Swt juga berfirman dalam Qs Al-Isra ayat 18:

مَّن كَانَ يُرِيدُ ٱلْعَاجِلَةَ عَجَّلْنَا لَهُۥ فِيهَا مَا نَشَآءُ لِمَن نُّرِيدُ ثُمَّ جَعَلْنَا لَهُۥ جَهَنَّمَ يَصْلَىٰهَا مَذْمُومًا مَّدْحُورًا

“Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang kami kehendaki bagi orang yang kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka jahannam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir.”

Maka sangat disayangkan jika kita terjebak dalam niat mencari ilmu yang salah. Terkait ridha Allah sebagai tujuan dalam mencari ilmu serta harus didasari keikhlasan, Imam Muslim telah meriwayatkan sebuah hadis.

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: «إن أول الناس يُقضى يوم القيامة عليه رجُل اسْتُشْهِدَ، فأُتي به، فعرَّفه نِعمته، فعرَفَها، قال: فما عَمِلت فيها؟ قال: قَاتَلْتُ فيك حتى اسْتُشْهِدْتُ. قال: كَذبْتَ، ولكنك قَاتَلْتَ لأن يقال: جَرِيء! فقد قيل، ثم أُمِرَ به فَسُحِب على وجهه حتى أُلقي في النار. ورجل تعلم العلم وعلمه، وقرأ القرآن، فأُتي به فعرَّفه نِعَمه فعرَفَها. قال: فما عملت فيها؟ قال: تعلمت العلم وعلمته، وقرأت فيك القرآن، قال: كَذَبْتَ، ولكنك تعلمت ليقال: عالم! وقرأت القرآن ليقال: هو قارئ؛ فقد قيل، ثم أُمِر به فَسُحِب على وجهه حتى ألقي في النار. ورجل وَسَّعَ الله عليه، وأعطاه من أصناف المال، فأُتي به فعرَّفه نِعَمه، فعرَفَها. قال: فما عملت فيها؟ قال: ما تركت من سبيل تُحِبُّ أن يُنْفَقَ فيها إلا أنفقت فيها لك. قال: كَذَبْتَ، ولكنك فعلت ليقال: جواد! فقد قيل، ثم أُمِر به فَسُحِب على وجهه حتى ألقي في النار». 

[صحيح] – [رواه مسلم]

Dari Abu Hurairah -raḍiyallāhu ‘anhu-, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah -ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam- bersabda, “Sesungguhnya manusia yang pertama kali diputuskan perkaranya pada hari kiamat adalah orang yang mati syahid. Ia dihadapkan kepada Allah lalu dikenalkan kepadanya nikmat-Nya, maka ia pun mengenalnya. Allah berfirman, “Apa yang telah engkau lakukan dengan nikmat ini?” Ia menjawab, “Aku telah berperang di jalan-Mu sampai aku mati syahid.” Allah berfirman, “Engkau berdusta. Engkau berperang agar disebut pemberani, maka sungguh hal itu telah dikatakan.” Selanjutnya ia diperintahkan untuk dibawa lalu diseret dengan wajahnya sampai ia dilemparkan ke neraka. Selanjutnya, orang yang mempelajari satu ilmu dan mengajarkannya dan membaca Al-Qur`ān. Ia pun dihadapkan kepada Allah, lalu dikenalkan kepadanya nikmat-Nya, maka ia pun mengenalinya. Allah berfirman, “Apa yang telah engkau lakukan dengan nikmat tersebut?” Ia menjawab, “Aku mempelajari satu ilmu dan mengajarkannya dan aku membaca Al-Qur`ān karena-Mu.” Allah berfirman, “Engkau berdusta. Engkau belajar agar disebut seorang yang berilmu dan engkau membaca Al-Qur`ān agar disebut pembaca, maka sungguh semua itu telah dikatakan.” Lalu ia diperintahkan untuk dibawa lalu diseret dengan wajahnya sampai ia dilemparkan ke neraka. Selanjutnya, orang yang diluaskan rezekinya dan diberi berbagai macam harta oleh Allah. Lalu ia dihadapkan kepada Allah kemudian dikenalkan nikmat-Nya, maka ia pun mengenalinya. Allah berfirman, “Apa yang telah engkau lakukan dengan nikmat ini?” Ia menjawab, “Aku berinfak karena-Mu di semua jalan yang Engkau sukai.” Allah berfirman, “Engkau berdusta. Engkau melakukan itu agar disebut dermawan, maka sungguh hal itu telah dikatakan.” Kemudian ia diperintahkan untuk dibawa lalu diseret dengan wajahnya sampai ia dilemparkan ke neraka.”

Bagi seorang muslim, selain daripada wajib menjadikan ridha Allah sebagai tujuan dalam mencari ilmu, juga harus mampu dalam mengamalkannya.

Sebagaimana Ali bin Abi Thalib menyatakan, “Wahai para pemilik ilmu, amalkanlah ilmu kalian. Sebab, salah satu pertanda orang yang berilmu adalah ia yang beramal sesuai dengan ilmu yang dimilikinya. Karena akan ada suatu kaum yang memiliki ilmu, namun tidak melebihi klavikulanya (tulang selangkangnya). Amal mereka tidak sesuai dengan ilmu yang mereka punya. Mereka tidak mampu untuk membedakan mana yang bisa dipublikasikan dan mana yang tidak. Sesungguhnya, jika seseorang mengetahui hal ini, ia akan langsung marah, lalu meninggalkan majelis-majelis mereka. Merekalah yang amal-amalnya tidak sampai di sisi Allah (tidak diterima).”

BACA JUGA: 5 LANGKAH AGAR ANAK MENJADI BIRRUL WALIDAIN

Demikianlah betapa pentingnya bagi seorang penuntut ilmu menyadari dan memahami orientasi ridha Allah sebagai tujuan dalam mencari ilmu. Sebab pada hakikatnya kita hidup di dunia ini hanya untuk beribadah kepada-Nya.

Previous articleThe Power Of HabitsNext article Ini 4 Adab Setelah Makan yang Jarang Diketahui

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

About The Blog

Nulla laoreet vestibulum turpis non finibus. Proin interdum a tortor sit amet mollis. Maecenas sollicitudin accumsan enim, ut aliquet risus.

Recent Posts

Pentingnya Menjadikan Rasulullah sebagai Idola sang Anak31 Januari 2023
Manfaatkan Masa Muda, Fokuskan Hati di Atas Ilmu31 Januari 2023
Untuk Para Penuntut Ilmu, Ini Adab Berkhidmat kepada Guru31 Januari 2023

Kategori

  • Tak Berkategori

Meta

  • Masuk
  • Feed entri
  • Feed komentar
  • WordPress.org

Tag

adab AGEN OF CHANGE ajal alquran anak anak saleh bahaya utang dakwah fidyah hafiz ibadah ibadah puasa ibadah ramadan idul fitri ilmu islam kematian kenakalan anak keutamaan ramadhan komunikasi anak lisan mendidik anak nasihat nasihat lukman pemuda pendidikan pendidikan anak pendidikan islam penghafalAlquran pesantren puasa puasa ramadan puasa syawal Ramadan ramadhan remaja remajaislam rezeki santri saum ramadan sekuler sukses syawal utang ZAKAT

Yuk! Raih Kemuliaan bersama Pesantren Al-Qur’an Mafatih, Melahirkan Khadimul Al-Qur’an ( Para Penghafal Al-Quran, Dai dan Guru Al-Quran) untuk Indonesia.

Tentang Kami

  • Beranda
  • Pemberdayaan Wakaf
  • Donasi
    • Gotong Royong Bangun Pesantren Hafizh Al-Qur’an
    • INFAQ KURMA + PESANTREN TAHFIZH AL-QUR’AN
  • Blog

HUBUNGI KAMI

+62812-8639-653

Alamat kami

Legokhuni, Wanayasa, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat 41174

About This Sidebar

You can quickly hide this sidebar by removing widgets from the Hidden Sidebar Settings.

Recent Posts

Pentingnya Menjadikan Rasulullah sebagai Idola sang Anak31 Januari 2023
Manfaatkan Masa Muda, Fokuskan Hati di Atas Ilmu31 Januari 2023
Untuk Para Penuntut Ilmu, Ini Adab Berkhidmat kepada Guru31 Januari 2023

Kategori

  • Tak Berkategori

Meta

  • Masuk
  • Feed entri
  • Feed komentar
  • WordPress.org