Saat ini banyak orang tua yang tidak menjadikan Rasulullah ﷺ sebagai idola untuk anak-anak mereka. Mereka banyak yang lebih memilih menjadikan artis, tokoh politik atau bintang sepak bola untuk dijadikan sebagai idola bagi anak-anak mereka dibandingkan menjadikan Rasulullah sebagai idola untuk anak-anak mereka.
Akan tetapi sebagian tokoh yang dijadikan idola untuk anak- anak sama sekali tidak bisa memberikan contoh yang baik bagi mereka. Seperti para artis yang jauh dari agama dan sering melakukan pelanggaran syariat atau bahkan di zaman ini anak banyak yang mengidolakan para influencer yang tidak memperhatikan larangan dan perintah agama.
BACA JUGA: INI 4 ADAB SETELAH MAKAN YANG JARANG DIKETAHUI
Bahkan mirisnya kadangkala kita dapati orang tua terkadang mendandani anak-anak mereka mirip dengan tokoh idola tersebut. Padahal dandanan tersebut kurang baik baginya dan melanggar syariat.
Coba kita perhatikan anak-anak perempuan saat ini mereka banyak yang menggunakan pakaian yang minim sama seperti tokoh idola tersebut, padahal hal itu sangat bertentangan dengan syariat Islam. Sehingga hal tersebut bisa jadi akan menjadi kebiasaan hingga mereka dewasa nantinya.
Bukankah lebih baik kita menjadikan Rasulullah sebagai idola bagi anak kita, karena Rasulullah adalah suri tauladan yang baik bagi anak, hal ini dijelaskan Allah SWT dalam Firman-Nya:
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (Al-Ahzab:21)
Rasulullah memberikan contoh yang baik dalam segala hal sehingga sangat penting menjadikan Rasulullah sebagai idola bagi anak. Kita bisa mengetahui bagaimana cara makan, minum, berbicara dengan yang lebih tua dan terlebih dalam hal ibadah, dari Rasulullah sebab beliau memberikan contoh yang baik. Seperti yang diceritakan oleh Mughirah bin Syu’bah Ra. Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW pernah melakukan shalat malam hingga kakinya bengkak karena terlau lama berdiri. Ketika itu beliau ditanya oleh Aisyah Ra, isterinya,
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا صَلَّى قَامَ حَتَّى تَفَطَّرَ رِجْلاَهُ قَالَتْ عَائِشَةُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَتَصْنَعُ هَذَا وَقَدْ غُفِرَ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ فَقَالَ « يَا عَائِشَةُ أَفَلاَ أَكُونُ عَبْدًا شَكُورًا ». رواه مسلم.
Aisyah r.a. berkata, Rasulullah ketika melaksanakan shalat maka beliau berdiri hingga kedua kakinya bengkak. Aisyah r.a. bertanya, “Wahai Rasulullah, Apa yang engkau perbuat, sedangkan dosamu yang telah lalu dan yang akan datang telah diampuni.” Lalu beliau menjawab, “Wahai Aisyah, bukankah seharusnya aku menjadi hamba yang banyak bersyukur?”. (HR. Muslim).
Diriwayatkan pula oleh Bukhari dan Muslim dari Alqamah, “Aku pernah bertanya kepada Ummul Mukminin Aisyah ra: Apakah Rasullulah saw mengkhususkan beberapa hari untuk beribadah sebanyak-banyaknya?”
Aisyah Ra lantas berkata, “Tidak, beliau melakukan ibadah terus-menerus.”
Rasulullah adalah seorang Nabi dan Rasul. Jika kita ingin anak kita menjadi kepala negara, Beliau adalah kepala negara dan pemerintahan yang sangat baik. Jika kita ingin anak kita menjadi tokoh politik, Beliau adalah ahli politik dan diplomatik yang sangat baik. Jika kita ingin anak kita menjadi pengusaha, Beliau adalah pengusaha dan pedagang yang sangat baik. Jika kita ingin anak kita menjadi tentara, Beliau adalah panglima perang dan pejuang yang sangat handal. Jika kita ingin anak kita menjadi olah ragawan, Beliau adalah ahli strategi yang paling baik. Beliau adalah selebritis di dunia dan di akhirat.
BACA JUGA : BAHAYANYA SEORANG MUSLIM KURANG MENYUKAI PAHALA
Akan lebih baik jika orang tua menjadikan Rasulullah sebagai idola untuk anak-anak mereka, karena akan berdampak positif bagi mereka nantinya. []