mafatih.or.id
  • Beranda
  • Pemberdayaan Wakaf
  • Donasi
    • Gotong Royong Bangun Pesantren Hafizh Al-Qur’an
    • INFAQ KURMA + PESANTREN TAHFIZH AL-QUR’AN
  • Blog
15 Mei 2021 by Qoryah Quran Mafatih

Puasa Syawal: Keutamaan, Hukum, & Waktu Pelaksanaannya

Puasa Syawal: Keutamaan, Hukum, & Waktu Pelaksanaannya
15 Mei 2021 by Qoryah Quran Mafatih

Ramadan telah berlalu. Kini tibalah bulan Syawal yang diawali dengan hari raya Idul Fitri pada 1 Syawal 1442 H sebagai tanda berakhirnya bulan bertabur berkah bulan Ramadan. Pada bulan ini terdapat beberapa ibadah istimewa yang dapat dilakukan oleh kaum muslim. Salah satunya, yaitu puasa Syawal.

Keutamaan Puasa Syawal

Puasa enam hari pada bulan Syawal pasca-Ramadan pahalanya setara dengan berpuasa wajib selama satu tahun penuh. Pasalnya, para ulama kalangan Mazhab Syafi’i dan Hanbali menjelaskan bahwa satu kebaikan pada bulan Ramadan (puasa) maka pahalanya dihitung sepuluh kali lipatnya. Hal ini dijelaskan sebagaimana dalam hadis berikut ini:

“Dari Tsauban radhiyallahu anhu, beliau berkata, ‘Nabi Shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Puasa pada bulan Ramadhan itu pahalanya setara dengan puasa satu tahun dan puasa enam hari sesudahnya setara dengan dua bulan’.” (HR. Ad-Darimi 2/21 , dengan sanad yang shahih)

Dalam hadis yang lain, Nabi Shallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,

“Barangsiapa berpuasa Ramadan kemudian dilanjutkan dengan puasa enam hari di bulan Syawal maka dia seolah-olah berpuasa selama setahun.” (HR. Muslim no. 204)

Hukumnya

Hukum asal puasa Syawal adalah sunah selama tidak memiliki tanggungan puasa wajib, seperti qadha puasa Ramadan ataupun puasa nazar.

Apabila masih mempunyai utang puasa Ramadan karena uzur, seperti sakit, perjalanan jauh, atau lainnya, hukum puasa Syawal statusnya berubah menjadi makruh jika didahulukan.

Meskipun hukumnya tidak wajib, puasa Syawal memiliki banyak keutamaan yang sangat sayang kalau dilewatkan.

Waktu Pelaksanaannya

Idealnya puasa Syawal dilaksanakan enam hari berturut-turut setelah Hari Raya Idul Fitri, yaitu 2-7 Syawal. Hal ini merujuk pada keterangan Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani dalam kitab Nihayatuz Zain yang dikutip dari laman Nahdlatul Ulama online, NU.or.id, berikut ini.

( و ) الرابع صوم ( ستة من شوال ) لحديث من صام رمضان ثم أتبعه ستا من شوال كان كصيام الدهر ولقوله أيضا صيام رمضان بعشرة أشهر وصيام ستة أيام بشهرين فذلك صيام السنة أي كصيامها فرضا وتحصل السنة بصومها متفرقة منفصلة عن يوم العيد لكن تتابعها واتصالها بيوم العيد أفضل وتفوت بفوات شوال ويسن قضاؤها

Artinya, “Keempat adalah (puasa sunah enam hari di bulan Syawal) berdasarkan hadits, ‘Siapa yang berpuasa Ramadhan, lalu mengiringinya dengan enam hari puasa di bulan Syawal, ia seakan puasa setahun penuh.’ Hadits lain mengatakan, puasa sebulan Ramadhan setara dengan puasa sepuluh bulan, sedangkan puasa enam hari di bulan Syawal setara dengan puasa dua bulan. Semua itu seakan setara dengan puasa (wajib) setahun penuh’. Keutamaan sunah puasa Syawal sudah diraih dengan memuasakannya secara terpisah dari hari Idul Fithri. Hanya saja memuasakannya secara berturut-turut lebih utama. Keutamaan sunah puasa Syawal luput seiring berakhirnya bulan Syawal. Tetapi dianjurkan mengqadhanya,”(Lihat Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani, Nihayatuz Zain, Al-Maarif, Bandung, Tanpa Tahun, Halaman 197).

Meski begitu, orang yang berpuasa di luar tanggal tersebut, yakni 2-7 Syawal, walapun tidak berurutan, tetap mendapatkan keutamaan puasa Syawal yang nilainya seperti puasa wajib setahun penuh.

Alhasil, seseorang diperbolehkan menentukan puasa Syawal sekehendak dirinya, misal setiap hari Senin dan Kamis, melewati tanggal 13, 14, 15, dan seterusnya selama masih dalam bulan Syawal. Wallahu a’lam bishawab. []

Previous articlePenting Diketahui, Fikih Seputar LebaranNext article Puasa Syawal Jadi Makruh? Ini Pendapat Ulama

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

About The Blog

Nulla laoreet vestibulum turpis non finibus. Proin interdum a tortor sit amet mollis. Maecenas sollicitudin accumsan enim, ut aliquet risus.

Recent Posts

Pentingnya Menjadikan Rasulullah sebagai Idola sang Anak31 Januari 2023
Manfaatkan Masa Muda, Fokuskan Hati di Atas Ilmu31 Januari 2023
Untuk Para Penuntut Ilmu, Ini Adab Berkhidmat kepada Guru31 Januari 2023

Kategori

  • Tak Berkategori

Meta

  • Masuk
  • Feed entri
  • Feed komentar
  • WordPress.org

Tag

adab AGEN OF CHANGE ajal alquran anak anak saleh bahaya utang dakwah fidyah hafiz ibadah ibadah puasa ibadah ramadan idul fitri ilmu islam kematian kenakalan anak keutamaan ramadhan komunikasi anak lisan mendidik anak nasihat nasihat lukman pemuda pendidikan pendidikan anak pendidikan islam penghafalAlquran pesantren puasa puasa ramadan puasa syawal Ramadan ramadhan remaja remajaislam rezeki santri saum ramadan sekuler sukses syawal utang ZAKAT

Yuk! Raih Kemuliaan bersama Pesantren Al-Qur’an Mafatih, Melahirkan Khadimul Al-Qur’an ( Para Penghafal Al-Quran, Dai dan Guru Al-Quran) untuk Indonesia.

Tentang Kami

  • Beranda
  • Pemberdayaan Wakaf
  • Donasi
    • Gotong Royong Bangun Pesantren Hafizh Al-Qur’an
    • INFAQ KURMA + PESANTREN TAHFIZH AL-QUR’AN
  • Blog

HUBUNGI KAMI

+62812-8639-653

Alamat kami

Legokhuni, Wanayasa, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat 41174

About This Sidebar

You can quickly hide this sidebar by removing widgets from the Hidden Sidebar Settings.

Recent Posts

Pentingnya Menjadikan Rasulullah sebagai Idola sang Anak31 Januari 2023
Manfaatkan Masa Muda, Fokuskan Hati di Atas Ilmu31 Januari 2023
Untuk Para Penuntut Ilmu, Ini Adab Berkhidmat kepada Guru31 Januari 2023

Kategori

  • Tak Berkategori

Meta

  • Masuk
  • Feed entri
  • Feed komentar
  • WordPress.org