Mengarahkan anak agar mampu berpikir berlandaskan syariat Islam tampak bukan hal yang mudah. Tapi memang sudah seharusnya dan menjadi tugas para orangtua untuk membimbingnya.
Salah satu tanda jika anak masih perlu bimbingan untuk berpikir berlandaskan syariat Islam ialah melakukan suatu kebaikan atau ibadah hanya ketika di depan orang tua. Sedangkan di belakang orangtua, mereka berbuat yang sebaliknya.
Lalu bagaimana solusinya?
BACA JUGA: ADAB MURID PADA DIRINYA SENDIRI
Sebelum masuk pada pembahasan solusi, kita perlu mengetahui bahwasannya cara berpikir itu haruslah benar sesuai landasan Islam. Adapun berpikir benar adalah memahami fakta dengan benar, lalu mengaitkan fakta tersebut dengan ma’lumat tsabiqah (informasi sebelumnya).
Ma’lumat tsabiqah inilah yang nantinya akan menentukan harus bagaimana menyikapi fakta yang ada di depan mata. Adapun ma’lumat tsabiqah yang terbaik dan mengarahkan pada kebenaran, tentunya hanyalah syariat Islam.
Singkatnya berpikir sesuai dengan syariat Islam itu harus dimiliki oleh semua Muslim. Begitu pun dengan anak-anak.
Nah, berikut ini tiga langkah mengarahkan anak agar mampu berpikir berlandaskan syariat Islam:
Berpikir Berlandaskan Syariat Islam: Pertama, Memberikan Pemahaman Apa dan Mengapa
Anak perlu tahu, bagaimana itu berpikir berlandaskan syariat Islam dan mengapa kita harus berpikir berlandaskan syariat Islam?
Allah memberikan predikat ulul albab (kaum yang berakal) kepada manusia yang mau menggunakan akalnya untuk berpikir. Dengan itu mereka bisa memahami tanda-tanda kekuasaan Allah yang ada di langit dan ada di bumi. Itulah yang kemudian mengantarkan dirinya mengimani dan menyembah hanya kepada Allah SWT.
Sehingga darinya kita bisa mengetahui jika berpikir sesuai dengan syariat Islam yakni dengan selalu melibatkan hukum syara dalam setiap aktivitasnya. Adapun alasannya tidak lain ialah karena Allah yang membuat langit dan bumi beserta panduan dalam menjalankan peran kita selama kita hidup, tidak lain satu-satunya yang patut kita sembah.
Berpikir Berlandaskan Syariat Islam: Kedua, Membiasakan Menerapkan Hukum Syara dalam Kehidupan Sehari-Hari
Mengajak anak untuk selalu berpikir sesuai syariat islam dalam memenuhi semua kebutuhan dan menyelesaikan semua masalah merupakan suatu kewajiban yang tidak boleh ditinggalkan. Nampak kaku bagi sebagian ibu yang belum terbiasa, namun akan nampak indah hasilnya jika sudah berhasil mendidiknya.
Adapun tahapannya ialah dengan menyadarkan anak agar merasa butuh terhadap syariat Islam, sehingga ia bisa melakukannya tanpa paksaan. Seperti halnya mengajak shalat berjamaah, pada tahapannya anak harus mengetahui keutamaannya apa, pahala serta kemuliaan yang didapatkan. Lalu anak diajak agar mampu manage waktu supaya ia bisa shalat berjamaah di masjid, namun tetap bisa bermain dengan teman-teman seusianya.
Dengan berpikir sesuai landasan Islam, kita bisa membantu anak menyelesaikan urusannya sendiri.
Berpikir Berlandaskan Syariat Islam: Ketiga, Memperbanyak Pengetahuan yang Berkaitan dengan Syariat Islam
Baca Juga: 3 ALASAN PENTINGNYA IKHLAS BAGI PENUNTUT ILMU
Dengan memberikan banyak pengetahuan yang berkaitan, maka pada akhirnya memperbanyak ma’lumat tsabiqoh sehingga akan memudahkan anak untuk menentukan mana yang sesuai dan tidak. Di sinilah pentingnya anak belajar tsaqafah Islam seperti belajar akidah, akhlak, adab, fiqih, sirah nabawiyah, al-Qur’an dan al-Hadis.
Oleh karenanya peran orangtua sangat penting bagi anak. Maka selain daripada anak yang perlu belajar, orangtua pun perlu untuk terus menuntut ilmu.
Wallahu ‘alam bishawab []