Ramadan sudah di pengujung bulan. Hanya tinggal hitungan hari, bahkan jam saja, Ramadan akan pamit meninggalkan kita tahun ini. Sudah maksimalkah ibadah kita di Ramadan kali ini?
Hampir sebulan penuh hari-hari kita diisi dengan ibadah puasa dan beragam amal-amal saleh lainnya. Besar harapan semoga segala amal ibadah yang kita kerjakan dengan ikhlas di bulan suci penuh berkah ini mendapat ganjaran terbaik di sisi Allah subhanahu wata’ala. Begitu juga dengan harta yang kita miliki, yang diharapkan keberkahannya.
Ada 6 cara yang mesti kita lakukan agar harta bisa berkah di akhir Ramadan. Keenam cara ini tidaklah sulit untuk dikerjakan, bahkan sebagiannya mungkin sudah menjadi kebiasaan hampir setiap kaum muslimin di bulan Ramadan. Dilansir dari Rumaysho.com, berikut 6 cara agar harta bisa berkah di akhir Ramadan.
1. Nafkah, Zakat, dan Sedekah Sunah
Pengeluaran harta dalam kebaikan oleh sebagian ulama dibagi menjadi tiga:
Pertama, pengeluaran untuk kepentingan pribadi, keluarga, dan orang yang wajib dinafkahi dengan bersikap sederhana, tidak bersifat pelit dan boros.
Kedua, penunaian zakat dan hak Allah. Ada ulama yang menyatakan bahwa siapa saja yang menunaikan zakat maka telah terlepas darinya sifat pelit.
Ketiga, sedekah tathowwu’ (sunah) seperti nafkah untuk menyambung hubungan dengan kerabat yang jauh dan teman dekat, termasuk pula memberi makan pada mereka yang kelaparan.
2. Keutamaan menafkahi keluarga
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Satu dinar yang engkau keluarkan di jalan Allah, lalu satu dinar yang engkau keluarkan untuk memerdekakan seorang budak, lalu satu dinar yang engkau yang engkau keluarkan untuk satu orang miskin, dibandingkan dengan satu dinar yang engkau nafkahkan untuk keluargamu maka pahalanya lebih besar.” (HR. Muslim, no. 995).
3. Menyucikan Harta dengan Zakat Maal
Allah Ta’ala berfirman,
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. At-Taubah: 103)
4. Menunaikan Zakat Fitrah Menjelang Idul Fitri
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewajibkan zakat fitrah untuk menyucikan orang yang berpuasa dari bersenda gurau dan kata-kata keji, dan juga untuk memberi makan orang miskin. Barangsiapa yang menunaikannya sebelum shalat maka zakatnya diterima dan barangsiapa yang menunaikannya setelah shalat maka itu hanya dianggap sebagai sedekah di antara berbagai sedekah.” (HR. Abu Daud, no. 1609 dan Ibnu Majah, no. 1827. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)
5. Menafkahi/Membahagiakan Orang Miskin
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Orang yang membiayai kehidupan para janda dan orang-orang miskin bagaikan orang yang berjihad fii sabiilillaah.” –Saya (perawi) kira beliau bersabda-, “Dan bagaikan orang yang shalat tanpa merasa bosan serta bagaikan orang yang berpuasa terus-menerus.” (HR. Muslim no. 2982)
6. Berbagi Kebahagiaan kepada Orang Lain dengan Memberi hadiah
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Saling bersalamanlah (berjabat tanganlah) kalian, maka akan hilanglah kedengkian (dendam). Saling memberi hadiahlah kalian, maka kalian akan saling mencintai dan akan hilang kebencian.” (HR. Malik dalam Al-Muwatha’, 2/ 908/ 16. Syaikh Al-Albani menukilkan pernyataan dari Ibnu ‘Abdil Barr bahwa hadits ini bersambung dari beberapa jalur yang berbeda, semuanya hasan)