Lailatul Qadar adalah malam yang sangat mulia dan istimewa. Pada malam ini Allah menurunkan Alquran kepada Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam sebagai pedoman hidup manusia. Allah juga menjadikan malam Lailatul Qadar sebagai malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan (83 tahun 4 bulan).
Seorang muslim sangat dianjurkan untuk “memburu” malam Lailatul Qadar pada salah satu malam di sepertiga akhir (10 terakhir) bulan Ramadan. Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya Allah memberikan Lailatul Qadar kepada umatku, dan tidak memberikannya kepada (umat-umat) sebelumnya.”
Adapun berikut 7 keistimewaan Lailatul Qadar yang khusus hanya diberikan bagi umat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
1. Malam Penuh Keberkahan
Allah Ta’ala berfirman: “Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.” (QS. Ad Dukhon: 3). Malam penuh berkah ini adalah malam “Lailatul Qadar” dan ini sudah menunjukkan keistimewaan malam tersebut, apalagi dirinci dengan poin-poin selanjutnya.
2. Turunnya Malaikat dan Ar-Ruuh (Malaikat Jibril) pada Lailatul Qadar
Keistimewaan Lailatul Qadar ditandai pula dengan turunnya Malaikat Jibril. Allah Ta’ala berfirman:
تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا
“Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril.” (QS. Al Qadar: 4)
Banyak Malaikat yang akan turun pada Lailatul Qadar karena banyaknya barokah (berkah) pada malam tersebut. Karena sekali lagi, turunnya malaikat menandakan turunnya berkah dan rahmat. Sebagaimana malaikat turun ketika ada yang membacakan Al-Qur’an, mereka akan mengitari orang-orang yang berada dalam majelis zikir yaitu majelis ilmu. Dan Malaikat akan meletakkan sayap-sayap mereka pada penuntut ilmu karena malaikat sangat mengagungkan mereka. (Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 14: 407)
Malaikat Jibril disebut “Ar-Ruuh” dan dispesialkan dalam ayat karena menunjukkan kemuliaan (keutamaan) malaikat tersebut.
3. Waktu Diturunkannya Alquran
Ibnu ‘Abbas dan selainnya mengatakan: “Allah menurunkan Alquran secara utuh sekaligus dari Lauhul Mahfuzh ke Baitul ‘Izzah yang ada di langit dunia. Kemudian Allah menurunkan Alquran kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tersebut secara terpisah sesuai dengan kejadian-kejadian yang terjadi selama 23 tahun.” (Tafsir Al-Qur’an Al ‘Azhim 14: 403). Inilah salah satu keistimewaan Lailatul Qadar.
4. Lebih Baik dari Seribu Bulan
Allah Ta’ala berfirman: “Lailatul Qadri Khoirun Min Alfi Syahrin” (Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. An Nakho’i mengatakan: “Amalan di Lailatul Qadar lebih baik dari amalan di seribu bulan.” (Lihat Latho-if Al Ma’arif, hal. 341).
Mujahid, Qotadah dan ulama lainnya berpendapat bahwa yang dimaksud dengan lebih baik dari seribu bulan adalah shalat dan amalan pada Lailatul Qadar lebih baik dari sholat dan puasa di seribu bulan yang tidak terdapat Lailatul Qadar. (Zaadul Masiir, 9: 191).
5. Lailatul Qadar Disifati dengan Salaam
Yang dimaksud ‘Salaam‘ dalam Surah Al-Qadr ayat 5: “Salamun Hiya hatta Mathlo’il Fajari” (Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar). Artinya, malam tersebut penuh keselamatan di mana setan tidak dapat berbuat apa-apa di malam tersebut baik berbuat jelek atau mengganggu yang lain. Demikianlah kata Mujahid (Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 14: 407).
Juga dapat berarti bahwa malam tersebut, banyak yang selamat dari hukuman dan siksa karena mereka melakukan ketaatan pada Allah (pada malam tersebut). Sungguh hal ini menunjukkan keutamaan luar biasa dari Lailatul Qadar.
6. Malam Dicatatnya Takdir Tahunan
Allah Ta’ala berfirman: “Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah” (QS. Ad Dukhan: 4). Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya (12: 334-335) menerangkan bahwa pada Lailatul Qadar akan dirinci di Lauhul Mahfuzh mengenai penulisan takdir dalam setahun, juga akan dicatat ajal dan rezeki. Dan juga akan dicatat segala sesuatu hingga akhir dalam setahun. Demikian diriwayatkan dari Ibnu ‘Umar, Abu Malik, Mujahid, Adh Dhohak dan ulama salaf lainnya.
Namun perlu dicatat -sebagaimana keterangan dari Imam Nawawi rahimahullah dalam Syarh Muslim (8: 57) bahwa catatan takdir tahunan tersebut tentu saja didahului oleh ilmu dan penulisan Allah. Takdir ini nantinya akan ditampakkan pada Malikat dan ia akan mengetahui yang akan terjadi, lalu ia akan melakukan tugas yang diperintahkan untuknya.
7. Dosa Orang yang Menghidupkan Malam Lailatul Qadar Diampuni Allah
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa melaksanakan sholat pada malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Al-Bukhari No 1901)
Ibnu Hajar Al-Asqolani mengatakan bahwa yang dimaksud ‘iimaanan’ (karena iman) adalah membenarkan janji Allah, yaitu pahala yang diberikan (bagi orang yang menghidupkan malam tersebut). Sedangkan ‘ihtisaaban’ bermakna mengharap pahala (dari sisi Allah), bukan karena mengharap lainnya yaitu contohnya berbuat riya’. (Lihat Fathul Bari, 4: 251)
Demikian 7 keistimewaan malam Lailatul Qadar sebagaimana dikutip dari kalam.sindonews.com. Semoga Allah berkenan mengaruniakan kita malam Lailatul Qadar di sepuluh hari terakhir Ramadhan ini. Wallahu a’lam bishawab.