mafatih.or.id
  • Beranda
  • Pemberdayaan Wakaf
  • Donasi
    • Gotong Royong Bangun Pesantren Hafizh Al-Qur’an
    • INFAQ KURMA + PESANTREN TAHFIZH AL-QUR’AN
  • Blog
24 Januari 2023 by Qoryah Quran Mafatih

Larangan dan Anjuran Bersenda Gurau dalam Islam

Larangan dan Anjuran Bersenda Gurau dalam Islam
24 Januari 2023 by Qoryah Quran Mafatih

Bagi orang-orang yang memperhatikan kehidupan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, maka ia akan mengetahui apa yang ia cari bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam adalah pribadi yang suka bersenda gurau dan tertawa.

Akan tetapi beliau bukanlah pribadi yang banyak tawanya sebagaimana yang diriwayatkan dari Jabir bin Samurah, “Bahwa pada kedua betis Rasulullah shallallahu alaihi wasallam terdapat kehalusan dan bahwa beliau tidak tertawa kecuali tersenyum.”

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menerangkan kepada kita tentang bahaya banyak tertawa yaitu dapat melenyapkan fungsi hati di mana bisa merubah dari hidup menjadi mati.

BACA JUGA : HINDARI BERCITA-CITA RENDAH, BEGINI CITA-CITA SEORANG MUSLIM SEHARUSNYA

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Janganlah engkau memperbanyak tawa, karena sesungguhnya banyak tawa akan mematikan hati.”

Yang dimaksud dengan mematikan hati adalah menjadikan hati orang lain untuk mengingat Allah Swt dan abai kepada kehidupan akhirat serta apabila hati manusia lain dalam mengingat Allah Swt maka sesungguhnya kematian lebih dekat kepadanya daripada kehidupan.

Dibolehkan bagi seorang mukmin untuk tertawa dan bersenang gurau dengan sahabat-sahabatnya, sebab Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersenda gurau dengan sahabat-sahabat beliau.  Sebagaimana disebutkan dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Wahai yang memiliki dua telinga.” Ini adalah canda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam kepada Anas.

Perintah Islam Untuk Saling Menasihati | Bincang Syariah

Dari Anas bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menyuruh seorang pria untuk menunggangi anak unta maka orang itu berkata, “Apa yang akan saya perbuat terhadap anak unta betina ini?” lalu Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Bukankah unta betina itu akan melahirkan unta jantan?” (Diriwayatkan oleh Abu Daud dan At Tirmidzi dan ia berkata bahwa hadits ini adalah hasan dan shahih, diriwayatkan oleh Al Bukhari)

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dalam senda guraunya tidak berkata-kata kecuali kebenaran, sebab seorang mukmin telah menghibur diri untuk mengusir kejenuhan dan untuk memperbaharui semangat. Para sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam sering berkumpul hingga mereka saling tertawa dan bersenda gurau antara satu dengan lainnya.

Sedangkan bersenda gurau yang berlebihan melebihi batas yang diperlukan maka hal ini merupakan tanda lemahnya pendidikan dan menandakan tidak memiliki kesungguhan. Hal ini memberi pengaruh besar terhadap pelakunya hingga kehidupannya berubah menjadi cemooh terhadap dirinya sendiri.

Orang yang konsisten hendaknya bersikap serius dalam menghadapi perkara-perkara hidupnya, tahu waktu untuk bersenda gurau dan segala sesuatu dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan agar tidak berlebihan dan juga tidak melalaikan. Apabila seorang multazim terbiasa untuk tertawa dan bersenda gurau, maka hatinya pasti menjadi keras sebagai akibatnya adalah bila dinasehati maka nasihat itu tidak akan berguna baginya di dalam kehidupannya.

Apabila diingatkan maka ia tidak pernah sadar karena hatinya telah terlanjur dipenuhi canda, gurau dan tawa hingga menjadikannya lemah.

Bahkan sebagian orang yang berlebihan tertawa hingga sunnah gurau itu menjurus pada perbuatan dosa-dosa besar, menghina saudara-saudara muslim dan memperolok-olok mereka hanya untuk mendapatkan tawa dari teman-temannya. Lalu akibat banyak ketawa itu karena senda gurau nya berkembang pada perbuatan dusta untuk mendapatkan tawa dari khalayak.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Celakalah orang yang berbicara lalu berdusta agar orang lain tertawa, celakalah baginya dan celakalah baginya.” (Diriwayatkan oleh Abu Daud, dan Al Hakim dengan syarat shahih)

Imam Al Nawawi dalam kitab faidh al-qadir berkata, “Kalimat celaka baginya, lebih ulang-ulang hingga tiga kali sebagai pernyataan besarnya azab orang itu karena perbuatan semacam itu merupakan sumber dari perbuatan zina dan merupakan sumber dari segala perbuatan memalukan. Maka jika perbuatan dusta itu dipadukan dengan perbuatan untuk memancing tawa manusia yang dapat mematikan hati dan menyebabkan manusia lupa akan dirinya serta dapat menyebabkan sikap kasar maka perbuatan itu adalah keburukan yang paling buruk.”

BACA JUGA : INI 4 ADAB SETELAH MAKAN YANG JARANG DIKETAHUI

Maka bercanda secara sederhana adalah suatu perkara yang sangat penting khususnya dalam kehidupan manusia yang konsisten karena yang membutuhkan sikap serius dan karena jalan yang ia tempuh penuntut seperti itu.

Walahu a’lam bishawab. []

Sumber: Buku 31 Sebab Lemahnya Iman, Karya Husain Muhammad Syamir‎

Previous articlePengaruh Pergaulan dengan Orang-Orang PengangguranNext article Atur Jadwal Harian Sesuai Waktu Shalat

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

About The Blog

Nulla laoreet vestibulum turpis non finibus. Proin interdum a tortor sit amet mollis. Maecenas sollicitudin accumsan enim, ut aliquet risus.

Recent Posts

Pentingnya Menjadikan Rasulullah sebagai Idola sang Anak31 Januari 2023
Manfaatkan Masa Muda, Fokuskan Hati di Atas Ilmu31 Januari 2023
Untuk Para Penuntut Ilmu, Ini Adab Berkhidmat kepada Guru31 Januari 2023

Kategori

  • Tak Berkategori

Meta

  • Masuk
  • Feed entri
  • Feed komentar
  • WordPress.org

Tag

adab AGEN OF CHANGE ajal alquran anak anak saleh bahaya utang dakwah fidyah hafiz ibadah ibadah puasa ibadah ramadan idul fitri ilmu islam kematian kenakalan anak keutamaan ramadhan komunikasi anak lisan mendidik anak nasihat nasihat lukman pemuda pendidikan pendidikan anak pendidikan islam penghafalAlquran pesantren puasa puasa ramadan puasa syawal Ramadan ramadhan remaja remajaislam rezeki santri saum ramadan sekuler sukses syawal utang ZAKAT

Yuk! Raih Kemuliaan bersama Pesantren Al-Qur’an Mafatih, Melahirkan Khadimul Al-Qur’an ( Para Penghafal Al-Quran, Dai dan Guru Al-Quran) untuk Indonesia.

Tentang Kami

  • Beranda
  • Pemberdayaan Wakaf
  • Donasi
    • Gotong Royong Bangun Pesantren Hafizh Al-Qur’an
    • INFAQ KURMA + PESANTREN TAHFIZH AL-QUR’AN
  • Blog

HUBUNGI KAMI

+62812-8639-653

Alamat kami

Legokhuni, Wanayasa, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat 41174

About This Sidebar

You can quickly hide this sidebar by removing widgets from the Hidden Sidebar Settings.

Recent Posts

Pentingnya Menjadikan Rasulullah sebagai Idola sang Anak31 Januari 2023
Manfaatkan Masa Muda, Fokuskan Hati di Atas Ilmu31 Januari 2023
Untuk Para Penuntut Ilmu, Ini Adab Berkhidmat kepada Guru31 Januari 2023

Kategori

  • Tak Berkategori

Meta

  • Masuk
  • Feed entri
  • Feed komentar
  • WordPress.org